Kepuasan atas Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Naik
Losresultados.info – Zulkifli Hasan menceritakan pengalamannya setelah enam bulan bergabung menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Meski baru bergabung di tengah jalan, Zulkifli Hasan langsung dituntut untuk bekerja cepat dan optimal. Menteri Perdangangan (Mendag) itu mengaku bahkan pernah ditelepon sebanyak 9 kali dalam sehari oleh Presiden Jokowi.
“Kita ini bisa ditelepon seperti minum obat. Pagi ditelepon, siang ditelepon, malam ditelepon. Bisa begitu. Saya pernah suatu hari ditelepon 9 kali,” kata pria yang akrab disapa Zulhas pada di acara rilis survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk ‘Proyeksi Ekonomi Politik Nasional: Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 2022’, Kamis (8/12).
Zulhas diangkat menjadi Menteri Perdangangan pada 15 Juni 2022 menggantikan Muhammad Lutfi. Ketika diangkat menjadi Mendag, Zulhas mengakui tugasnya cukup berat. Pasalnya Kemendag mengurusi hal-hal yang cukup dekat dengan masyarakat. Dan ketika dia diangkat sebagai Mendag, persoalan melonjaknya harga minyak goreng sedang menjadi sorotan. Zulhas bahkan pernah dimarahi ibu-ibu ketika ia berkunjung ke pasar untuk meninjau harga kebutuhan pokok.
“Waktu [setelah] saya dilantik, saya ke pasar, saya dimaki ibu-ibu. Asal ke pasar orang marah ke saya. Tapi hari-hari ini, kan, sudah lumayan. Saya kalau ke pasar enggak ada ibu-ibu marah-marah lagi. Malah minta foto sekarang. Artinya sudah terkendali,” ujarnya.
Agar terus update dengan harga kebutuhan pokok, Zulhas mengaku setiap pagi selalu mengecek harga untuk menguasai keadaan. Ia mengatakan jangan sampai dirinya sebagai Mendag tidak menguasai lapangan dan Jokowi selaku Presiden yang malah lebih tahu.
“Saya bangun tidur lihat harga cabai rawit, cabai keriting, lada, kopi, beras, telur ayam, bawang merah, bawang putih, semua lah. Jadi handphone saya ini tiap hari kalau dibuka, ya, harga-harga, agar kita tahu persis. Setelah kita tahu baru kalau ada kendala, apa yang kurang,” tuturnya.
Menurut Zulhas, pencapaian Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen dan inflasi di angka 5,4 persen cukup menggembirakan. Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena kepemimpinan Jokowi dan kerja sama semua kementerian terkait.
“Pendek kata, hasil 73 persen lebih [kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah] itu terus terang hasil kerja kerasnya Pak Jokowi. Kita bersyukur pada beliau. Walaupun sudah 8 tahun, tapi Pak Jokowi kelebihannya satu hari jadi presiden dan sudah 8 tahun semangatnya enggak pernah padam. Kerjanya enggak kendor, enggak ada ngasonya. Sama ritmenya,” ungkapnya.
“Mohon doa dari masyarakat agar ekonomi kita tetap tumbuh, inflasi terkendali, dan negeri kita meletakkan fondasi yang kokoh termasuk soal hilirisasi,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf pada akhir tahun 2022 ini mengalami kenaikan.
“Tingkat kepuasan kepada pemerintahan secara keseluruhan yaitu gabungan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yaitu sebesar 73,2 persen,” kata Hanta Yuda.
Yudha menyebut tingkat kepuasan tersebut tak terlepas dari angka kepuasan terhadap pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Secara kuantitatif, salah satu hal yang menjelaskan angka kepuasan tersebut adalah bidang pendidikan 78,5 persen dan bidang kesehatan 77,9 persen yang mendapatkan kepuasan tertinggi,” kata Yudha.
Setelah dua bidang tersebut, Yudha menyebut disusul bidang sosial budaya, pertahanan, keamanan, politik, dan stabilitas nasional.
“Diikuti sosial budaya 73,7 persen, pertahanan dan keamanan 73,1 persen, dan politik dan stabilitas nasional 70,3 persen,” ujarnya.
Lalu, disusul bidang ekonomi serta penegakan hukum yang paling terendah, yakni 62,9 persen.
“Namun demikian, kepuasan pada bidang ekonomi 64,5 persen dan penegakan hukum 62,9 persen adalah yang terendah,” ungkap Yudha.
Di sisi lain, sebanyak 19 persen publik mengaku kurang puas terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf dan 7,8 lainnya mengaku tidak tahu. Ia mengatakan angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan survei pada periode sebelumnya.
“Kami melakukan survei setiap 3 bulan sekali, trennya bisa dibandingkan dengan berbagai macam teman-teman lembaga survei, memang ada kenaikan,” tuturnya.
Pada Oktober 2021, sebanyak 67,4 persen publik mengaku puas terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf, kemudian pada Mei 2022 sempat mengalami penurunan di angka 59,6 persen. Lalu pada Agustus kembali melejit di angka 66,2 persen dan pada November ini menyentuh 73,2 persen.
Yuda menyebut turunnya tingkat kepuasan terhadap Kinerja Jokowi berkaitan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Tren ini terlihat tren kepuasan kepada pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu sedang naik, trennya naik di November terakhir menjelang pergantian tahun menuju 2023 mendatang,” ujarnya.
Secara keseluruhan dia mengatakan tingkat kepercayaan terhadap pemerintaha Jokowi-Ma’ruf berada di angka 73,7 persen. Adapun Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.