Dengar Suara Dentuman dan Gemuruh, Warga Berlarian Keluar Rumah
Losresultados.info – Warga di punggungan kaki Gunung Beser, Desa Cijangkar, Nyalindung, Sukabumi mendadak lari berhamburan. Mereka keluar rumah saat mendengar suara dentuman disertai gemuruh. Peristiwa itu terjadi usai hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu(30/1) malam. Dentuman dan gemuruh berlangsung beberapa detik, warga juga merasakan getaran cukup hebat.
“Kejadiannya jam 19.00 WIB. Warga langsung berlarian keluar rumah. Belum tahu suara ngabledug (dentuman) itu dari mana,” ujar Kepala Desa Cijangkar, Heri Suherlan, Minggu(31/1).
Kondisi di Cijangkar lanjut Heri saat ini semakin mengkhawatirkan. Pemukiman warga yang letaknya 930 meter di atas permukaan laut tersebut retakan tanahnya semakin meluas. Sebelumnya bencana tanah bergerak memang terjadi di sekitar wilayah Gunung Beser itu. Banyak rumah warga roboh dan lantainya terbelah.
“Sekarang mah retakannya semakin meluas. Kalau sebelumnya retakan terpisah, sekarang sudah satu jalur,” ujar Heri.
Heri melanjutkan, jumlah pengungsi kini bertambah sementara bantuan sembako mulai menipis.
“Setelah ditaksir, untuk 130 Kepala Keluarga dengan 404 jiwa sembako hanya cukup untuk empat hari. Jadi untuk sementara memanfaatkan warga yang masih punya stok sembako di rumah masing-masing,” ujar Heri.
Aktivitas Seismik
Hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh. Tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik.
“Anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Sepintas bentuk gelombangnya (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah. Fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh yang dapat didengar warga di sekitarnya,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur, jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG.
Untuk verifikasi, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut.
“Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah,” ujar Daryono.
Warga Cemas
Kecemasan kini melanda warga di Desa Cijangkar, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka harus mengungsi ke rumah sanak saudara atau ke gedung SD Ciherang karena masih takut terjadinya bencana tanah bergerak susulan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani mengatakan kondisi rumah warga yang terdampak sudah tidak layak huni karena dikhawatirkan roboh karena banyak dindingnya retak parah dan lantai terbelah.
Sudah ada enam rumah warga kata Anita yang terpaksa dirobohkan. Sementara warga yang rumahnya dirobohkan terpaksa mengungsi.
“6 Rumah sudah dirobohkan karena kondisi yang memang sudah tidak layak huni dan membahayakan,” kata Anita.
BPBD juga terus memonitor pergerakan tanah sambil Terus mengambil langkah, koordinasi dengan pihak pusat dan provinsi serta pemerintah daerah untuk menyelesaikan bencana ini.
“Kesabaran, ketawakalan dan kerja sama semua pihak dalam bencana ini tentunya sangat dibutuhkan,” jelasnya.