News

Ada Virus Demam Babi Afrika yang Merebak ke Indonesia

Losresultados.info - Kementerian Kesehatan RI menegaskan virus yang beredar di Bulan, Batam merupakan babi afrika atau African Swine Fever (ASF). Virus tersebut bukan termasuk kelompok virus influenza. 

"African swine fever merupakan demam babi afrika, di sebabkan virus asfarviridae family bukan virus influenza," terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan 
Publik Kementerian Kesehatan RI dr Situ Nadia Tarmizi saat dihubungi, Senin (15/05/2023).

Demam babi Afrika diakui bisa bertahan di permukaan dalam waktu cukup lama, misalnya pada daging olahan seperti sosis dan bacon, juga di pakaian. Dr Nadia juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam memilih daging.

Perlu diwaspadai, jika daging yang dijual relatif lebih murah ketimbang biasanya. Para pelaku industri dan peternak juga diminta memastikan produk yang dijual bebas dari hewan ternak sakit ASF.

"Edukasi nggak beli daging murah. Dan peternak harus memusnahkan hewan yang sakit," terang dr Nadia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor babi ke Singapura pada April hanya mencapai 2,85 juta dollar AS. Nilai tersebut turun 52,46% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 4,91 juta dollar AS. 

Sebagai informasi, pemerintah Singapura menutup impor-impor babi dari Pulau Bulan, Batam. Hal ini dilakukan setelah Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) menemukan babi mati terinfeksi flu babi Afrika pada 20 April 2023.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pulau Bulan menjadi wilayah utama pengekspor babi. Oleh karenanya, ekspor babi nasional menjadi terganggu dengan adanya temuan virus tersebut.

"Babi kita lebih banyak untuk ekspor dan itu cuma ada di satu pulau namanya Pulau Bulan," katanya, di Jakarta, pada Minggu (14/05/2023).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *